CaraMendeteksi Data Outlier dengan SPSS; Tutorial Membuat Kuesioner Online Dengan Google Form; Mata Kuliah Yang Dipelajari Jurusan Statistika; Uji Normalitas Residual dengan Analisa Grafik dan Uji Kolmogorov Smirnov; Uji ANOVA (Analisys Of Variance) dan Uji Perbandingan Ganda dengen SPSS; Uji Asumsi Klasik Pada Regresi Linear; Proyeksi Penduduk
Howto Describe a Pie Chart. Pie chart atau diagram lingkaran merupakan grafik statistik berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa irisan dan luasnya bergantung kepada proporsi numerik atau kuantitas dari data yang dimiliki.Satu lingkaran menunjukkan bagian utuh atau seratus persen. Setengah lingkaran menunjukkan proporsi setengah dari total atau lima
Penggambaranangka atau penyajian data angka ini bisa disajikan dalam bentuk tabel atau grafik atau gambar. Selanjutnya dikenal dengan istilah tabel distribusi frekuensi dan grafik distribusi frekuensi. Data yang sudah didapatkan dari suatu penelitian yang masih berupa data acak yang bisa disusun menjadi data berkelompok yaitu data yang sudah
Canvasmerupakan area pada kotak dialog Chart Builder tempat membangun grafik. Pada menu ini, kita dapat membuat antara lain: Grafik Bar (batang), Histogram, Boxplot, Scatter plot, Pie Chart dan Line Chart. Langkah-langkah entry data : Aplikasi Komputer (SPSS) – M. Jainuri, S.Pd 1 f Input data sebagai berikut: Kemudian klik tab sheet [data
Untukpengaturan tambilan di layar kerja SPSS, serta mengetahu proses-prose yang sedang terjadi pada operasi SPSS. Menu graph digunakan untuk membuat grafik, diantaranya ialah bar, line, pie, dll. 8. CARA MENGOLAH DATA MENGGUNAKAN SPSS. SPSS yang saya gunakan adalah SPSS 15. Menu utama tampilan spss ditunjukkan pada gambar berikut :
Padapembahasan kali ini gue bakal share Info perihal Panduan Transformasi Data Berdasarkan Bentuk Grafik – Berbagi Bentuk, Info ini disatukan berasal dari berbagai sumber jadi mohon maaf jika informasinya kurang lengkap atau kurang tepat. Postingan kali ini juga mengkaji mengenai √ Cara Melakukan Transformasi Data SPSS Agar Normal – Rafinternet, Cara Merubah Distribusi
MateriBarchart ini gue dapet dari salah satu mata kuliah pilihan [PMHT]. Selain barchart, bakal dibahas dengan sederhana juga bagaiamana sih cara membuat Histogram, dan diagram pencar di Minitab. Minitab ini salah satu aplikasi yang digunakan untuk responsi hari
FXsWuhA. Download Free PDFDownload Free PDFMembuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Muhammad Jainuri
Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS Uji linearitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis korelasi dan analisis regresi linear model regresi. Sebuah model regresi dikatakan baik atau memenuhi persyaratan apabila ada hubungan yang linear antara satu variabel independent dengan satu variabel dependent. Linearitas dimaknai sebagai hubungan antar variabel seperti garis lurus atau membentuk pola garis linear. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan yang linear antar variabel ini dapat dilakukan dengan teknik grafik scatter-plot. Hubungan linear antara variabel independent dengan variabel dependent dapat bersifat positif atau negatif. Hubungan positif disebut juga dengan hubungan searah. Hubungan positif antar variabel bermakna bahwa jika variabel independent mengalami peningkatan maka variabel dependent juga akan mengalami peningkatan. Sementara, hubungan negatif disebut dengan hubungan tidak searah. Hubungan negatif antar variabel memiliki arti bahwa jika variabel independent mengalami peningkatan maka variabel dependent akan mengalami penurunan. Atau sebaliknya jika variabel independent mengalami penurunan maka variabel dependent akan mengalami peningkatan. Adapun contoh grafik scatter plot yang menunjukkan arah hubungan linear yang bersifat positif dan negatif antara variabel independent dengan variabel dependent dapat kita lihat pada gambar di bawah ini. Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Positif Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear dan positif antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y. Hubungan positif ini dapat bermakna bahwa jika Minat Belajar siswa mengalami peningkatan maka Prestasi Belajar akan meningkat pula. Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Negatif Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kanan bawah naik ke kiri atas. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear dan negatif antara variabel Stres Kerja X dengan variabel Kinerja Pegawai Y. Hubungan negatif ini berarti bahwa jika Stres Kerja mengalami peningkatan maka Kinerja Pegawai akan mengalami penurunan dan sebaliknya. Dasar Pengambilan Keputusan Uji Linearitas Grafik Scatter Plot Menurut Singgih Santoso 2014 355, asumsi atau persyaratan linearitas dalam model regresi dikatakan sudah terpenuhi jika terdapat pola yang jelas dari ploting data untuk menunjukkan arah hubungan positif atau negatif. Sementara jika ploting data tidak membentuk pola yang jelas, maka asumsi linearitas tidak terpenuhi. Contoh Soal Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dalam Penelitian Ada sebuah penelitian berjudul “Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Juwiring tahun 2019”. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel minat belajar X berpengaruh terhadap variabel prestasi belajar Y. Adapun data variabel minat belajar X di peroleh dari penyebaran kuesioner atau angket kepada siswa atau responden. Sementara data variabel prestasi belajar Y diperoleh dari skor rata-rata nilai raport siswa pada semester 1. Adapun data tabulasi penelitian untuk kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. [Download data excel, input-output SPSS untuk latihan] Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal artikel ini, bahwa syarat atau asumsi penggunaan analisis regresi linear sederhana untuk pengujian hipotesis salah satunya adalah terdapat hubungan yang linear antara variabel minat belajar X dengan variabel prestasi belajar Y. Adapun proses atau langkah-langkah uji linearitas menggunakan grafik scatter plot dengan SPSS adalah sebagai berikut. Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS 1. Buka program SPSS dalam praktek kali ini saya menggunakan SPSS versi 21 lalu klik Variable View. Selanjutnya pada baris pertama kolom Name tuliskan “Minat”. Pada bagian Label tuliskan “Minat Belajar X”. Pada bagian Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Berikutnya pada baris kedua kolom Name tuliskan “Prestasi”. Pada bagian Label tuliskan “Prestasi Belajar Y”. Pada bagian Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Untuk properti lainnya biarkan tetap default. Tampak di layar. 2. Langkah selanjutnya klik Data View. Maka di layar tampak ada dua variabel dengan nama Minat dan Prestasi. Kemudian masukan data variabel Minat Belajar dan Prestasi Belajar ke SPSS dengan cara entri satu persatu nilai atau skor perolehan masing-masing siswa atau dengan bisa cara copy paste dari tabulasi data yang terdapat dalam file excel. Tampak di layar. 3. Jika data sudah terinput dengan benar ke SPSS, langkah selanjutnya klik menu Graphs – Legacy Dialogs – Scatter/Dot… 4. Maka muncul kotak dialog “Scatter/Dot”. Selanjutnya pilih Simple Scatter lalu klik Define. Tampak di layar. 5. Maka muncul kotak dialog “Simple Scatter”. Selanjutnya masukkan variabel Minat Belajar X ke kolom X Axis. Berikutnya masukkan variabel Prestasi Belajar Y ke kolom Y Axis. Tampak di layar. 6. Lalu klik Ok untuk mengakhiri perintah. Maka muncul output SPSS dengan judul “Graph”. Selanjutnya kita tinggal menginterpretasikan makna dari output tersebut. Interpretasi Output Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dengan SPSS Berdasarkan output “Grafik Scatter Plot” di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang linear dan positif antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y. Hubungan positif ini berarti jika Minat Belajar siswa mengalami peningkatan maka Prestasi Belajar siswa akan meningkat pula. Karena terdapat hubungan yang linear antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y maka salah satu asumsi atau persyaratan untuk model regresi dalam penelitian di ini sudah terpenuhi. Informasi Tambahan kelemahan penggunaan grafik scatter plot untuk mendeteksi hubungan linear antar variabel terletak pada subjektifitas penafsiran dari hasil atau grafik yang ada. Bisa saja sebuah grafik scatter plot sebenarnya tidak menunjukkan adanya hubungan yang linear, akan tetapi peneliti tetap beranggapan bahwa grafik scatter plot menunjukkan adanya hubungan yang linear. Oleh karena itu diperlukan alternatif uji lain untuk mendeteksi pola hubungan antar variabel tersebut apakah memang linear atau tidak linear. Salah satu caranya yang paling akurat untuk mendeteksi linearitas antar variabel adalah menggunakan uji signifikansi sig. deviation from linearity. Adapun langkah-langkah uji tersebut dapat di simak pada panduan berikut Cara Uji Linearitas Statistik nilai Sig. Deviation from Linearity dengan SPSS Demikian pembahasan kita pada kesempatan kali ini mengenai cara melakukan uji linearitas menggunakan grafik scatter-plot pada model regresi linear sederhana dengan program SPSS. Selanjutnya, jika ada pertanyaan terkait materi di atas jangan sungkan untuk bertanya melalui kolom komentar di bawah ini. Terimakasih atas perhatiannya, selamat bekerja semoga sukses dan lancar untuk tugas akhir anda. [Kata Kunci Pencarian Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS, Langkah-langkah Uji Linearitas dengan Gambar Grafik Scatter-Plot berserta Interpretasi atau Penjelasan Output SPSS, Uji Asumsi Linearitas pada Model Regresi Linear Menggunakan Teknik Grafik Scatter Plot dengan Program SPSS versi 21] – [Singgih Santoso. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta PT Elex Media Komputindo] VIDEO Uji Linearitas Scatter-Plot dengan SPSS Serta Interpretasi
Ketika melakukan analisis regresi linear menggunakan SPSS, Anda juga dapat membuat grafik dari model regresi linear tersebut. Selain membuat grafik, Anda dapat melakukan estimasi suatu persamaan regresi dua variabel dengan cepat menggunakan Curve Estimation. Ada beberapa model estimasi persamaan regresi linear pada SPSS yaitu Linear, Logarithmic, Inverse, Quadratic, Cubic, Compound, S Curve, Logistic, Growth, dan Kasus Analisis Regresi SederhanaSeorang karyawan akan melakukan analisis regresi untuk meramalkan besarnya gaji terhadap besar tunjangan yang diperoleh. Terdapat dua variabel yaitu variabel Gaji dan variabel Tunjangan. Variabel Gaji merupakan variabel independen sedangkan variabel Tunjangan merupakan variabel dependen. Berikut ini data gaji karyawan yang sudah dimasukkan ke Data View SPSSTampilan Variable View SPSSBaca juga Cara Uji Regresi Linear sederhana dengan SPSSLangkah-Langkah Membuat Grafik Regresi Linear dengan SPSSBerikut ini langkah-langkah membuat grafik regresi linear sederhana menggunakan SPSS1. Buka software SPSS, kemudian memasukkan data seperti gambar diatas. Setelah sudah memasukkan data di SPSS, selanjutnya membuat grafik regresi linear dengan cara klik Analyze, pilih Regression, lalu pilih Curve Estimation pada Setelah langkah tersebut, muncul kotak dialog Curve Masukkan variabel Gaji X pada kotak Independents dan variabel Tunjangan Y pada kotak Dependent. Pada kotak Models, pilih model yang sesuai perkiraan Anda, pilih Linear. Anda boleh memilih lebih dari satu model, pada contoh kasus ini hanya memilih model linear. Selanjutnya beri centang pada Display ANOVA Selanjutnya klik OK, sehingga output SPSS Viewer menampilkan hasil sebagai berikutTabel Case Processing Summary menggambarkan jumlah case atau sampel pengamatan, yaitu ada 20 case. Tabel Model Description menggambarkan metode estimasi yang dipakai, yaitu Linear. Model Linear Tabel Model Summary menginformasikan estimasi dengan model Linear menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,974. Tabel ANOVA digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel tabel ANOVA diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Karena H0 ditolak maka H1 diterima, jadi variabel X Gaji berpengaruh terhadap variabel Y Tunjangan. Tabel Coefficients menginformasikan model persamaan regresi dan uji t. Persamaan regresi linear sederhana dapat ditulisY = a + bX Keterangan dari persamaan diatas yaitu Y= variabel dependen atau variabel variabel independen atau variabel konstanta persamaan regresi nilai dari Y jika X = 0.b= koefisien regresi bisa berpengaruh positif atau negatif.Untuk melihat model persamaan regresi dapat dilihat pada kolom B. Persamaan model regresi yang terbentuk yaitu Y= -614,019 + 0,655 Sig untuk Constant pada baris Constant kolom Sig sebesar 0,000 < 0,05 maka konstanta a adalah signifikan. Diperoleh juga nilai Sig untuk koefisien b pada baris Gaji kolom Sig sebesar 0,000 < 0,05 maka koefisien b adalah signifikan. Grafik regresi linear Gambar diatas merupakan grafik regresi linear untuk kasus peramalan besar tunjangan berdasarkan besarnya gaji. Pola grafik observasi disimbolkan dengan o dan model linear dengan garis lurus. Melihat grafik model Linear mendekati garis observasi, maka model Linear tersebut sesuai untuk digunakan sebagai model estimasi untuk meramalkan besarnya tujangan berdasarkan gaji. Sekian artikel tentang Cara Membuat Grafik Regresi Linear dengan SPSS. Saya berharap artikel ini mudah dipahami ya. Terima kasih sudah berkunjung di blog C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21 Analisis Data Statistik. Yogyakarta Penerbit Andi.
A scatterplot is a type of plot that we can use to display the relationship between two variables. It helps us visualize both the direction positive or negative and the strength weak, moderate, strong of the relationship between the two variables. This tutorial explains how to create and interpret scatterplots in SPSS. Suppose we have the following dataset that displays the hours studied and exam score received for 15 students We can create a scatterplot to visualize the relationship between hours studied and exam score received. Basic Scatterplot We can create a basic scatterplot in SPSS by clicking on the Graphs tab, then Chart Builder In the window that pops up, click Scatter/Dot in the Choose from list. Then drag the first option that says Simple Scatter into the editing window. Drag the variable hours into the x-axis and score into the y-axis Once you click OK, the following scatterplot will appear By default, SPSS chooses a minimum point for the y-axis based on the smallest value in your dataset. In this example the minimum point on the y-axis is 65. To change this to 0, click Y-Axis1 Point1 in the Element Properties box and set the Minimum value to 0 Once you click OK, a new scatterplot will appear with the y-axis minimum value set to 0 Scatterplot with Regression Line We can also produce a scatterplot with a line of best fit by selecting the option called Simple Scatter with Fit Line in the Chart Builder window Once we click OK, a scatterplot with a line of best fit will appear The R2 value also appears in the top right hand corner of the plot. This represents the percentage of variation in the response variable that can be explained by the predictor variable. In this case, it means of the variation in exam scores can be explained by the number of hours spent studying. Grouped Scatterplot Suppose we also have a categorical variable in our dataset, such as gender In this case, we could create a scatterplot of hours studied vs. exam score, grouped by gender. To do so, we can once again open the Chart Builder and choose Grouped Scatter as the chart type. Once again we’ll place the variable hours on the x-axis and score on the y-axis, but this time we’ll add gender as the variable under Set color Once we click OK, the following grouped scatterplot appears The red circles represent males and the blue circles represent females.
Selain Anda dapat membuat grafik melalui Legacy Dialog SPSS, Anda dapat juga membangun grafik melalui Chart Builder. Chart Builder merupakan fasilitas membangun grafik melalui galeri chart atau pembagian individual. Pada galeri chart terdapat banyak pilihan tabel, Anda tinggal pilih sesuai keinginan. Pada Chart Builder Anda tinggal melakukan drag and drop pada Canvas. Canvas merupakan area pada kotak dialog Chart Builder, tempat Anda membangun contoh, Anda ingin membuat grafik batang stacked tiga dimensi yang menginformasikan variabel Penjualan 01, 02, dan 03 berdasarkan variabel Area Penjualan dan Tipe kendaraan. File data penjualan dapat dilihat seperti gambar dibawah ini. Data Penjualan Kendaraan Lalu bagaimana cara membuat grafik batang 3 dimensi di SPSS? OK langsung aja kita ke langkah-langkahnya1. Klik Graphs, lalu pilih Chart Builder, sehingga muncul kotak dialog Chart Pilih macam grafik Gallery, tetapkan stacked bar, dan pilih bentuk. Bentuk tersebut akan muncul pada Selanjutnya isi variabel-variabel pada Canvas. Pada X-Axis, masukkan variabel Area Penjualan. Pada Z-Axis, masukkan variabel Tipe Pada Y-Axis, masukkan variabel Penjualan 01, 02, dan 03. Ubah nilai default Mean menjadi Sum melalui kotak dialog Element Properties. pada contoh ini menggunakan Sum, Anda bisa pilih sesuai keperluan.5. Pada kotak Edit Properties of pilih Bar1, di bagian Statistics pilih variabel-variabel yang akan diubah nilai default-nya. Pilih tk_jual01, dan pilih nilai Sum. Selanjutnya tekan tombol Apply. Lakukan dengan cara yang sama untuk variabel tk_jual02, dan Langkah terakhir klik OK. Maka akan muncul output seperti gambar dibawah ini. Hasil Grafik Batang 3 Dimensi Baca juga Cara Membuat Grafik di SPSSAnda juga dapat melihat tutorial cara membuat grafik batang 3 dimensi dalam bentuk video di bawah artikel tentang Cara Membuat Grafik Batang 3 Dimensi di SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.
cara membuat grafik di spss